Ketika sedang mengantre untuk membeli minyak goreng yang saat ini mulai susah didapat, #Eatizen pernah terpikir tidak ke mana akhir dari limbah minyak goreng tersebut? Ada dua mata sisi dari limbah minyak goreng, yaitu jadi pencemar lingkungan atau sebaliknya mendatangkan potensi ekonomi yang besar. Sisi mana yang akan #Eatizen dapatkan? Keputusan sepenuhnya ada di tangan kamu. Tapi kamu bisa memilih keputusan yang tepat dengan belajar memanfaatkan limbah minyak goreng tersebut.
Menu makanan masyarakat Indonesia memang sangat didominasi oleh makanan yang digoreng, terutama oleh minyak sawit. Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), konsumsi minyak sawit dalam negeri pada 2021 mencapai 18.442 juta ton! Pertanyaannya, ke manakah limbah minyak goreng sebanyak belasan juta liter itu dibuang?
Belum banyak masyarakat Indonesia yang tahu bagaimana mengelola limbah minyak goreng yang baik. Biasanya limbah minyak goreng dibuang begitu saja ke saluran pembuangan, tempat sampah, atau malah disiram ke tanah. Padahal semua cara tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan lho, #Eatizen.
Limbah minyak goreng yang dibuang ke saluran pembuangan misalnya, justru malah dapat menyumbat saluran air atau drainase. Terbayang kan, betapa repotnya kalau saluran air macet. Jika dibuang ke tanah, limbah minyak goreng akan menggumpalkan dan menutup pori-pori tanah. Akibatnya tanah akan menjadi keras dan tidak bisa digunakan untuk bertanam. Limbah minyak goreng yang terbawa ke sungai dan akhirnya ke laut tidak akan bersatu dengan air laut dan akan mengapung di permukaan. Dampaknya, menghalangi sinar matahari dan mengancam kehidupan biota laut.
Seram kan, #Eatizen? Agar tidak terjadi hal buruk di atas, kamu bisa mulai dari diri sendiri dengan memanfaatkan limbah minyak goreng dari rumah kamu, mulai dari sekarang.
Jadikan sabun cuci
Kamu cukup persiapkan:
- Minyak jelantah
- Air
- Soda api (Natrium Hidroksida)
- Jeruk nipis
- Ekstrak daun binahong (anti-bakteri)
- Cetakan/wadah
- Pengaduk
Cara membuat:
- Saring dan dinginkan minyak jelantah, timbang jadi 200 gram.
- Masukkan soda api sebanyak 33,6 gram ke dalam 100 ml air (jangan sebaliknya, jangan tuang air ke dalam soda api karena bisa meledak!).
- Masukkan larutan soda api ke dalam minyak jelantah sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata dan mengental.
- Tambahkan jeruk nipis sebagai aroma.
- Tambahkan ekstrak daun binahong.
- Tuang ke dalam cetakan, tunggu 3-5 hari hingga padat dan bisa dipotong.
Sabun bisa digunakan untuk mencuci alat masak yang berlemak, noda pada peralatan makan, atau mencuci lap.
Jadikan lilin
Siapkan wadah yang tidak mudah bocor dan tahan panas, seperti kaleng, tuangkan minyak jelantah ke wadah. Ambil kapas, padatkan seperti sumbu, letakkan dalam minyak. Diamkan hingga minyak membasahi seluruh kapas. Bakar kapas, dan jadilah lilin yang menemanimu.
Serahkan ke organisasi yang mengolah minyak jelantah
Ada banyak organisasi yang mengumpulkan minyak jelantah untuk dikelola kembali, misalnya untuk biodesel, pakan unggas, atau pupuk tanaman. Beberapa organisasi bank sampah yang bisa kamu hubungi misalnya, Beli Jelantah (IG @belijelantah) dan Waste4change (IG @waste4change). Atau kamu bisa mencari pengepul sampah di dekat tempat tinggalmu, biasanya mereka juga menerima limbah minyak goreng.
Mudah ‘kan, mengelola limbah minyak goreng? Hanya perlu sedikit dedikasi kamu. Yuk jadi bagian dari solusi masalah lingkungan dengan bijak mengelola limbah minyak goreng. Karena dampak pembuangan limbah minyak goreng sembarangan jauh lebih buruk daripada antre minyak goreng.
Sumber: