Kasus diabetes pada anak meningkat pesat hingga 70 kali lipat dalam kurun waktu 13 tahun. Fakta yang disampaikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini tentunya sangat mengkhawatirkan untuk para orangtua. Apalagi salah satu penyebabnya adalah makanan dan minuman yang mengandung kadar gula dalam jumlah tinggi. Mirisnya, makanan serta minuman ini punya akses yang mudah sekali dijangkau oleh anak-anak. Oleh karena itu, sangat penting bagi orangtua untuk meningkatkan kesadaran dalam memilih makanan atau minuman yang akan dikonsumsi.
Melalui event Mindful Session bertajuk “Healthy Food Alternatives for Moms and Kids” nutrisionis sekaligus founder dan CEO dari aplikasi Gizi Nusantara, Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D berbagi informasi mengenai alternatif makanan sehat yang bisa dikonsumsi oleh ibu dan anak. “Makan sehat itu enak dan nggak mahal, terjangkau dan kalau pun mahal sedikit itu untuk investasi kesehatan kita ke depannya, karena kalau sakit lebih mahal lagi dibanding kalau kita menjaga kesehatan.” Tuturnya.
Nah, dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, kita bisa mencegah tubuh terkena penyakit-penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, obesitas dan kanker, lho, #Eatizen. Itu sebabnya kita perlu membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
Seperti yang dikutip dari pemaparan Esti dalam Mindful Session tersebut, ada beberapa cara yang bisa kita coba untuk beralih ke makanan sehat, #Eatizen, yaitu:
- Pertama, perhatikan cara membersihkan, mengolah dan menyajikan makanan.
- Kedua, pilih makanan yang tidak mengandung lemak jenuh, gula dan garam yang berlebih.
- Ketiga, hindari makanan dengan zat tambahan yang berbahaya seperti pewarna, pemanis, pengawet dan pengental.
- Terakhir, perhatikan kebersihan penjamah makanan dan sanitasi termasuk faktor makanan, orang, tempat dan peralatan makan.
Masa Depan Anak Berawal dari Makanan
#Eatizen, kamu pasti sudah familiar dengan istilah stunting. Namun, tahukah kamu jika anak yang mengalami stunting tak hanya berisiko pada kurangnya berat badan, dan tinggi badan tapi juga kemampuan kognitifnya? Itu sebabnya, seorang ibu terus harus memperhatikan status gizi anak termasuk dari asupan makanannya sehari-hari. Hal ini tak dimulai dari si anak lahir lho, melainkan saat mereka masih dalam kandungan.
“Kalau status gizinya baik kemudian dia hamil, maka akan melahirkan anak yang sehat, tapi kalau ternyata selama hamil dia kurang energi kronis atau anemia tentunya akan risiko untuk melahirkan bayi yang stunting.” Ujar Esti.
Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang terutama yang kaya akan asam folat, kalsium, vitamin D dan protein. Dengan mengonsumsi makanan sehat, ibu hamil juga diharapkan akan terhindar dari berbagai gangguan kesehatan seperti preeklamsia atau diabetes gestasional.
Setelah si anak lahir, ibu juga punya kewajiban untuk mengenalkan makanan sehat bergizi seimbang terutama di 1000 hari pertamanya. Dengan begini, kesehatan tubuh anak bisa tetap terjaga dan terhindar dari penyakit seperti diabetes yang kini jumlah pasiennya meningkat.
Nah, salah satu cara untuk mengenalkan makanan sehat adalah membuat olahan makanan lezat dengan bahan makanan kaya nutrisi. Salah satunya adalah nasi goreng rendang plant based seperti yang didemokan oleh Chef Adrianus Louis dari Meatless Kingdom di acara ini. Untuk membuat nasi goreng ini, Chef Louis menggunakan rendang rendah kolesterol dan acar segar yang terbuat dari mentimun, wortel, tomat serta cabai rawit. Wah, ngebayanginnya saja sudah bikin ngiler ya, #Eatizen?
Ternyata penting banget ya mengonsumsi makanan sehat untuk ibu dan anak. Selain membuat tubuh terhindar dari berbagai jenis penyakit, kemampuan kognitif anak juga ikut terjaga dengan asupan penuh gizi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, #Eatizen!