5 Tips & Trik Praktis untuk Mengurangi Jejak Karbon
Selepas memahami aktivitas apa saja yang meninggalkan carbon footprint dan bagaimana akibatnya, ini saatnya kamu ambil bagian untuk menguranginya. Mengurangi jejak karbon bisa kamu lakukan melalui beberapa langkah praktis. Berikut tips & trick praktis yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi jejak karbon (carbon footprint).
- Mengurangi pemakaian bahan makanan impor
Proses produksi bahan makanan seperti peternakan, pertanian dan perkebunan, serta pembukaan lahan sendiri sudah meninggalkan carbon footprint. Emisi gas rumah kaca (yang kemudian dihitung sebagai carbon footprint) dari aktivitas tersebut cukup tinggi yaitu berkisar 24%. Kalau masih harus melalui proses impor juga, maka lebih banyak lagi jejak karbonnya. Memilih produk dalam negeri akan menjadi wujud kontribusi kamu dalam mengurangi carbon footprint.
- Mengonsumsi whole foods
Mengutip publikasi dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN-RI), whole foods merupakan makanan dari bahan alami yang mengandung semua bagian dari bahan tersebut. Artinya, bahan untuk membuat whole foods tidak mengalami pembuangan maupun pengurangan. Contohnya seperti roti gandum utuh yang masih berwarna cokelat, atau jus buah buatan sendiri tanpa pemanis buatan.
- Membeli produk dengan label ramah lingkungan
Mengurangi jejak karbon atau carbon footprint juga bisa kamu lakukan dengan lebih bijaksana memilih produk untuk dibeli. Pilihlah produk dengan label ramah lingkungan. Biasanya, label ramah lingkungan berasal bahan daur ulang atau dapat didaur ulang, tahan lama, dan jika dibuang mudah terurai. Misalnya reusable bag, tisu toilet daur ulang, botol dan sedotan reusable non-plastik, sampai fashion daur ulang.
- Meminimalisir penggunaan kendaraan pribadi
Perbanyak jalan kaki, atau gunakan sepeda untuk bepergian dengan jarak di bawah 2 km. Menggunakan kendaraan hemat bahan bakar juga akan membantu. Dengan melakukan ini kamu akan mengurangi jejak karbon. Kendaraan berbahan bakar fosil merupakan salah satu penyumbang karbon yang cukup besar (14%). Pada saat yang sama, kamu juga akan mengurangi polusi udara terutama jika kamu tinggal di kota besar.
- Menghemat penggunaan air dan listrik
25% carbon footprint berasal dari penggunaan listrik. Kalau kamu masih sering boros air bersih, berarti kamu sedang menyumbang lebih banyak gas rumah kaca. Juga membiarkan lampu tetap menyala meski tidak kamu pakai atau charger tetap tersambung meski daya ponselmu sudah penuh. Memperbaiki kebiasaan boros air dan listrik seperti itu berarti membantu mengurangi jejak karbon. Coba kamu ingat, apakah sehari-hari kamu termasuk yang boros memakai air dan listrik?
Tips dan trik di atas baru segelintir dari banyak hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu mengurangi jejak karbon lho, Eatizen. Atau apakah kamu malah sudah punya to-do-list sendiri berisi tips dan trik versi kamu?
Cobalah kamu terapkan tips dan trik itu selangkah demi selangkah, ya, #Eatizen. Mulai dari soal makanan sampai memilih produk dengan label ramah lingkungan dan menghemat energi. Perlahan tapi pasti.
Kamu pasti tidak mau, kan, suhu sehari-hari di bumi jadi semakin panas? Sebaliknya, kamu pasti mau, kan, membantu mengurangi efek pemanasan global?
#FoodSustainesia #FoodSustainability #FoodWaste #CarbonFootprint #JejakKarbon #TipsandTrick #PemanasanGlobal
Sumber Foto