Indonesia boleh bangga karena memiliki tempe sebagai makanan asli Indonesia. Karena tempe ini ternyata bernutrisi sangat tinggi, bahkan banyak ahli nutrisi yang memberikan julukan sebagai ‘superfood’. Julukan tempe si superfood ini tentu disematkan setelah melalui berbagai penelitian. Di mana penelitian tersebut telah membuktikan bahwa tempe layak menjadi superfood bahkan bisa menjadi alternatif pengganti daging.
Masyarakat Indonesia pasti sudah sangat familiar dengan tempe kedelai. Memang sebagian besar tempe yang dikonsumsi masyarakat adalah tempe dari kedelai. Sebenarnya tempe adalah fermentasi bahan menggunakan jenis kapang Rhizopus. Jadi Bukan hanya kacang kedelai saja yang bisa dijadikan tempe. Beberapa kacang seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang tanah, dan kacang toro bisa dibuat menjadi tempe.
Namun karena umumnya yang banyak dibuat dan dikonsumsi adalah kacang kedelai, maka tempe identik dengan kacang kedelai. Beberapa penelitian pun menggunakan tempe dari bahan kacang kedelai sebagai bahan penelitian.
Tak Kalah dengan Daging
Bagi #Eatizen yang penganut pola makan vegetarian atau plant based, tempe merupakan alternatif makanan yang sangat bagus sebagai pengganti daging. Bagaimana tidak, dalam 100 gram tempe terkandung kurang lebih 20 gram protein. Sedikit lebih banyak dari daging yang per 100 gram-nya mengandung 18,8 gram protein.
Dengan jumlah protein sebanyak itu, tempe sudah mampu mencukupi 34% kebutuhan protein harian orang dewasa. Protein sangat dibutuhkan untuk menjaga jaringan otot. Jadi bagi kamu yang doyan olahraga, kebutuhan protein ini harus terjaga dengan baik. Protein juga diperlukan untuk mengganti jaringan tubuh yang rusak.
Tempe juga satu-satunya sumber nabati yang memiliki vitamin B12. Vitamin B12 ini umumnya terdapat pada produk hewani, seperti daging, ikan, ayam. Nah, dengan kamu makan tempe, kebutuhan vitamin B12 bisa terpenuhi.
Vitamin B12 ini bermanfaat untuk membentuk sel darah merah. Sangat penting buat kamu agar terhindar dari masalah anemia. Vitamin ini juga menjaga kesehatan kulit dan rambut. Kalau kamu punya masalah rambut rontok, mungkin salah satu penyebabnya adalah kekurangan vitamin ini.
Salah satu hal yang membuat tempe juga keren adalah kandungan kalsium di dalamnya. Bahkan kandungan kalsium dalam tempe hampir menyamai susu. Dalam 100 gram tempe mengandung 111 miligram kalsium. Sedangkan 100 gram susu mengandung 125 miligram kalsium.
Ramah Lingkungan
Dalam produksinya, tempe menggunakan energi manusia. Namun energi dalam pembuatan tempe lebih hemat dari produksi daging. Sebagai perbandingan, dalam satu unit energi manusia bisa memproduksi tujuh gram protein dari daging. Namun ketika memproduksi tempe, dari satu unit energi manusia tersebut bisa menghasilkan 15 gram protein.
Angka tersebut membuktikan bahwa produksi tempe bisa lebih efisien dibanding produksi daging. Penghematan ini berlaku juga dari segi emisi. Proses produksi tempe juga disebut-sebut 20 kali lipat lebih ramah lingkungan dibandingkan proses produksi daging. Emisi yang dihasilkan dari pembuatan tempe lebih efisien empat kali lipat dibanding proses produksi makanan yang mengandung protein hewani.
Kelebihan lain, untuk mendapatkan protein dari sumber hewani perlu proses yang panjang. Sedangkan protein nabati, seperti tempe hanya membutuhkan waktu singkat untuk bisa dikonsumsi. Bila menggantungkan sumber protein pada produk hewani populasi hewan tersebut akan terus berkurang. Sebaliknya, protein dari nabati sumbernya sangat banyak dan mudah ditanam kembali.
Itulah berbagai alasan mengapa tempe yang kadang dipandang sebelah mata justru merupakan ‘superfood’. Dan jangan lupa, meski berkekuatan super, tempe ini harganya sangat manusiawi. Dompet kamu lebih aman, nutrisi tetap terjaga.