Mikroplastik, polutan yang sangat berbahaya, terdeteksi di darat hingga lautan, bahkan di perairan dalam. Sebagai makhluk yang hidup di laut, ikan pun kena getahnya, mikroplastik pada ikan adalah nyata. Mikroplastik pada ikan tidak hanya membahayakan predator laut yang memangsa ikan-ikan tersebut, namun juga manusia. Para ahli telah menemukan timbulnya aneka masalah kesehatan akibat mikroplastik pada ikan.
Mikroplastik bisa berada di dalam ikan karena tertelan. Ukuran mikroplastik yang sangat kecil, yaitu kurang dari 4,8 milimeter membuatnya mudah tertelan oleh hewan laut, termasuk ikan, baik tak sengaja maupun secara sengaja.
Mirisnya, beberapa penelitian menemukan bahwa ikan dan hewan laut lain saat ini lebih menyukai mikroplastik dibanding dengan plankton. Alasannya, dengan ukuran yang hampir sama dengan plankton, jumlah mikroplastik lebih banyak dari plankton. Mikroplastik lebih mudah ditemukan dan selalu tersedia. Bayangkan apa jadinya bila kamu akhirnya memakan ikan-ikan tersebut, #Eatizen.
Jenis Mikroplastik dalam Ikan
Para ahli dari Kajian Ekologi dan Observasi Lahan Basah (Ecoton) menemukan ada beberapa jenis mikroplastik pada ikan saat melakukan penelitian di tiga sungai besar yang ada di Pulau Jawa. Jenis-jenis mikroplastik tersebut adalah:
l Fragmen, yaitu mikroplastik yang banyak ditemukan pada pecahan atau remahan plastik keras, misalnya wadah makanan, botol minuman sekali pakai.
l Fiber. Inilah jenis mikroplastik dari limbah pencucian baju. Seringkali air bekas cuci baju turut membawa fiber yang terkandung dalam pakaian. Berdasarkan penelitian, dari setiap 6 kilogram baju serat sintetis yang dicuci, akan ada sekitar 700.000 mikroplastik yang terbuang ke saluran air dan berakhir di laut.
l Filamen, yaitu mikroplastik yang dihasilkan dari kemasan plastik yang lebih tipis, seperti kantong kresek, bungkus plastik, dan lain-lain.
l Granula. Inilah jenis mikroplastik yang terdapat pada produk perawatan tubuh, biasanya digunakan sebagai bahan scrub atau produk untuk mengangkat sel kulit mati.
Daerah di Indonesia yang Ikannya Tercemar Mikroplastik
Di Indonesia, perairan laut yang tercemar mikroplastik sudah sangat banyak. Bahkan di beberapa daerah para ahli telah menemukan mikroplastik dalam perut ikan. Berikut beberapa daerah yang ditemukan mikroplastik pada ikan:
l Makassar, Sulawesi Selatan. Para peneliti dari Universitas Hasanudin (Unhas), Makassar, dan Pusat Oceanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Hasilnya, sebanyak 58-89 persen ikan yang mereka teliti mengandung mikroplastik. Yang tertinggi konsentrasinya yaitu ikan yang berada di Makassar, seperti ikan teri dan tongkol.
l Jakarta. Peneliti di Unhas menemukan, pencemaran mikroplastik tertinggi adalah di pesisir Jakarta, yaitu antara 7,5 hingga 10 partikel per meter kubik. Hal ini tentu membuat ikan yang berada di pesisir tersebut juga terkontaminasi mikroplastik.
l Pulau Maratua, Kalimantan. Pemerintah melakukan pemetaan terhadap kemungkinan tercemarnya ikan oleh mikroplastik di daerah ini. Hasilnya, dari 66 ikan yang diteliti di empat titik, ada 20 ikan yang mengandung mikroplastik.
l Palembang, Sumatera Selatan. Tim Ekspedisi Sungai Nusantara menemukan, tiga jenis ikan yaitu ikan seluang, lampam, dan sapil sudah terkontaminasi mikroplastik.
Melihat kenyataan tersebut #Eatizen sebaiknya waspada saat mengonsumsi ikan. Karena mikroplastik pada ikan yang dimakan bisa berpindah ke tubuh manusia. Semakin kecil ukuran partikel plastik, akan semakin efisien dalam mengakumulasi toksin. Tumpukan mikroplastik dalam tubuh manusia akan berujung pada gangguan kesehatan, seperti pertumbuhan tumor atau kanker, terhambatnya sistem imun, dan mengganggu sistem reproduksi.
Kini kamu tahu mengapa mikroplastik ada di dalam tubuh ikan dan apa bahayanya bagi manusia. Mau tahu lebih lengkap tentang mikroplastik? Baca di sini.
#FoodSustainesia #FoodSustainability #mikroplastik #mikroplastikpadaikan #jenisjenismikroplastik #pencemaranmikroplastik #SaveOcean #Stoppakekantongplastik #bawakantongsendiri