Home » Pentingnya Kemasan Produk Ramah Lingkungan

Pentingnya Kemasan Produk Ramah Lingkungan

Tak dipungkiri, fungsi kemasan produk tidak hanya untuk menjaga kualitas saja, tapi juga untuk menjadi penambah daya tarik yang dapat meningkatkan daya jual produk tersebut. Coba diingat-ingat, #Eathizens pernah nggak membeli sebuah barang hanya karena tertarik dengan kemasan produk? Jika pernah, tenang… kamu nggak aneh, kok. Memang itulah tujuannya sebuah brand mendesain kemasan produk semenarik mungkin.

Namun, manis dan menariknya kemasan produk seringkali menghasilkan dampak yang tak semanis tampilan kemasan itu. Terlebih jika menggunakan material plastik. Seperti yang kita semua sudah sering dengar infonya, bahwa perlu waktu hingga 500 tahun untuk mengurai limbah plastik!

Bagaimana sampah plastik membahayakan ekosistem? 

Sampah plastik yang sulit terurai dapat menyebabkan ekosistem lingkungan, seperti:

  1. Banjir

Ini bisa terjadi bila sampah plastik dibuang tidak pada tempatnya, kemudian terjadi penumpukan di sungai-sungai, sehingga saluran air tersumbat dan  menyebabkan banjir.

  1. Merusak tanah

Sampah plastik yang sulit terurai dan terkubur di tanah membuat tanah menjadi tidak subur, karena sirkulasi udara di dalam tanah menjadi terhalang. Makhluk hidup bawah tanah yang fungsinya menggemburkan tanah pun menjadi terganggu ruang geraknya. Sehingga mereka banyak mati, tanah pun tak subur lagi.

  1. Mencemar air

Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada sampah plastik memperburuk kualitas air. Padahal air tercemar itu banyak digunakan aktivitas manusia sehari-hari, sehingga mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. 

  1. Polusi udara

Udara menjadi ikut tercemar ketika sampah plastik dibakar dengan maksud agar hancur. Namun, proses pembakaran ini akan membuat atmosfer terkontaminasi bahan kimia plastik dan menyebar ke udara sehingga terjadi polusi udara.

Jangan lupa, penggunaan plastik juga bisa berbahaya bagi kesehatan manusia. Karena senyawa kimia plastik bersifat karsinogenik (memicu sel kanker). Sehingga bila senyawa plastik masuk ke dalam tubuh manusia bisa memicu kanker. Misalnya, menggunakan plastik yang non-food grade menjadi wadah makanan, atau menghangatkan makanan menggunakan wadah plastik, dan lain sebagainya.

Sudah Banyak yang Makin Peduli

Beruntung beberapa tahun belakangan ini, sudah semakin banyak para penjual produk yang semakin aware terhadap isu lingkungan yang timbul sebagai dampak dari penjualan produk mereka. Kita juga sudah semakin sering melihat kemasan produk menggunakan bahan material yang berlabel “eco-friendly”. Kemasan eco-friendly terbuat dari bahan-bahan yang mudah terurai tanah, bisa didaur ulang, dan tidak berbahaya bagi lingkungan beserta makhluk hidup di dalamnya.

Meskipun kemasan produk yang menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, kerap memerlukan modal pembuatan yang lebih mahal daripada plastik. Namun, para pemilik bisnis tetap banyak yang berusaha menggunakannya untuk menambah value brand mereka dan karena sudah mulai banyak konsumen yang aware akan isu ini. Yeaayy! Jika kamu salah satunya, pertahankan ya gaya hidup berkelanjutan ini! 🙂

Lalu, bahan apa saja yang bisa digunakan sebagai kemasan produk ramah lingkungan?

Ada banyak sekali pilihannya! Dan tentunya diperlukan kreatifitas untuk mendesain kemasan ramah lingkungan tetap menarik, meningkatkan daya jual dan bisa menekan biaya produksi kemasan. 

Sebagai alternatif bisa dengan menggunakan bahan-bahan berikut ini:

  1. Bioplastic

Sudah pernah dengar tentang bioplastic? Ini adalah bahan material mirip plastik, namun terbuat dari tanaman sehingga mudah terurai dan lebih aman untuk kesehatan manusia.

  1. Kertas & Kardus

Kertas dan kardus merupakan bahan kemasan yang mudah didaur ulang. Tak heran bila kertas dan kardus saat ini menjadi bahan alternatif yang paling banyak digunakan sebagai pengganti plastik.

  1. Bambu

Tumbuhan yang tergolong cepat tumbuh di segara tempat ini, merupakan pilihan alternatif pengganti plastik yang kokoh dan fleksibel untuk dijadikan kemasan yang kreatif.

  1. Kayu Gabus

Kayu gabus ini sering kita jumpai sebagai penutup botol wine dan cairan lainnya. Namun, kayu gabus yang juga bersifat kokoh ini bisa dikreasikan menjadi berbagai jenis wadah.

  1. Kaca

Kaca lebih mudah diurai dibandingkan plastik karena terbuat dari bahan-bahan alami. Namun, kaca lebih mudah pecah sehingga diperlukan strategi khusus bila mau menggunakan kemasan kaca oleh penjual.

Kesimpulan

Sudah saatnya kita mulai untuk hidup lebih peduli dengan masa depan lingkungan. Salah satunya dengan mendukung para pelaku usaha yang turut berpartisipasi pada isu lingkungan. Sebagai konsumen, tak ada salahnya lho jika kita memberi saran kepada mereka yang masih menggunakan banyak plastik untuk jualannya. Dan untuk kamu yang memiliki bisnis, akan sangat baik bila kamu mau mulai menggunakan kemasan produk yang terbuat dari bahan material ramah lingkungan. Untuk menyelamatkan masa depan lingkungan hidup kita bersama ini.

Sumber:

https://kumparan.com/tendi-rostendi/bahaya-plastik-bagi-kesehatan-tubuh-dan-lingkungan/full

Oleh
SHARE ARTIKEL INI
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Stay up to date with Eathink

Artikel Terkait

Makanan Fermentasi: Makanan Alternatif Sehat yang Bantu Kurangi Jejak Karbon
Jadi Konsumen Cerdas dengan Makan Whole Foods yang Ramah Lingkungan
Cek Kapan Saat Tepat Mengonsumsi Buah Berdasarkan Musim
Alasan Mengapa Kamu Sebaiknya Pilih Seasonal Food
Scroll to Top

Buka katalog kami dengan

Scan kode QR dengan kamera smartphone-mu.