Home » Wanita Hamil Boleh Puasa atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi

Wanita Hamil Boleh Puasa atau Tidak? Ini Kata Ahli Gizi

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan ladang pahala. Namun, bagaimana dengan wanita hamil? Amankah berpuasa selama masa kehamilan?

“Harus lihat lagi kondisi kesehatan ibu hamil tersebut,” ungkap ahli gizi bernama Rachel Olsen kepada Eathink baru-baru ini.

Lulusan University College Dublin itu mengungkapkan, jika kondisinya memang sehat dan berat badan bayi dalam kandungan pun naik secara normal, wanita hamil boleh saja berpuasa. 

Namun, apabila memang ada kondisi yang perlu diwaspadai seperti hipertensi, anemia, dan masalah berat badan, lebih baik tidak perlu dipaksakan. Jika sangat ingin berpuasa, harus konsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter.

“Misal sehat-sehat saja, bayinya juga berat badan naiknya normal, tentu boleh [berpuasa],” ujar Rachel.

Selain ibadah, puasa juga memberikan manfaat kesehatan, termasuk bagi ibu hamil. Bagi mereka yang selama kehamilan juga mengalami obesitas, menurut Rachel, puasa bisa membantu mengatur asupan kalori seimbang. Harapannya, tidak ada kenaikan berat badan signifikan yang bisa menyebabkan masalah, seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, anemia, hingga diabetes.

Di sisi lain, ada pula risiko yang perlu jadi perhatian saat wanita hamil memutuskan berpuasa. Hal tersebut berkaitan dengan asupan nutrisi dan kebutuhan kalori yang mestinya tetap dicukupi.

Pola makan yang tidak seimbang serta kekurangan vitamin dan mineral dapat meningkatkan risiko kehamilan. Rachel menegaskan, ibu hamil harus benar-benar menjaga pola makan sehat. Jangan sampai jadi kekurangan nutrisi, baik bagi sang ibu maupun bayi yang dikandung.

Rachel lalu menjelaskan bahwa makanan yang dikonsumsi sebaiknya memenuhi kebutuhan kalori ibu hamil. Hal tersebut terutama pada fase kehamilan trimester kedua dan ketiga yang kebutuhannya bisa bertambah sekitar 400-500 kalori.

misalnya sahur, itu menu lengkap. Ada karbohidrat, protein, ada sayuran, ada healthy fats,” ujarnya.

Soal asupan protein, Rachel menyarankan untuk mengutamakan protein hewani, seperti ayam dan ikan. Namun, boleh mengonsumsi protein nabati berupa tahu, tempe, maupun makanan tinggi protein lainnya.

Selain sayuran yang kaya serat, Rachel pun merekomendasikan konsumsi karbohidrat kompleks, contonya nasi merah, ubi, singkong, dan kentang.

Saat menjalankan pola makan sehat di bulan puasa, wanita hamil tidak disarankan mengonsumsi hal-hal yang bisa memicu dehidrasi, termasuk kopi, minum teh berlebihan, dan makanan yang terlalu asin atau kebanyakan garam. Rachel menambahkan, makanan kaleng dan kemasan, makanan berminyak seperti gorengan, dan asupan tinggi gula juga sebaiknya dihindari.“Kalau bisa, pilih lebih banyak healthy food, jadi makanan yang tumbuhnya sebagai makanan yang tidak diolah terlalu banyak, kayak buah, sayur, protein,” tandas Rachel.

Oleh
SHARE ARTIKEL INI
Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Stay up to date with Eathink

Artikel Terkait

Makanan Fermentasi: Makanan Alternatif Sehat yang Bantu Kurangi Jejak Karbon
Jadi Konsumen Cerdas dengan Makan Whole Foods yang Ramah Lingkungan
Cek Kapan Saat Tepat Mengonsumsi Buah Berdasarkan Musim
Alasan Mengapa Kamu Sebaiknya Pilih Seasonal Food
Scroll to Top

Buka katalog kami dengan

Scan kode QR dengan kamera smartphone-mu.