#Eatizen, tahu nggak, ternyata ada kondisi penyakit yang tidak bisa bersinggungan dengan kandungan gluten, lho! Gluten adalah salah satu jenis protein yang terkandung di gandum, gandum hitam, biji barley, padi-padian dan juga serelia. Sebenarnya tak ada yang salah dengan kehadiran gluten pada makanan. Bahkan ada manfaatnya untuk kesehatan, salah satunya kaya akan zat besi.
Namun akan berbeda efeknya jika gluten dikonsumsi oleh pemilik penyakit celiac. Jenis penyakit yang masuk dalam kategori autoimun ini memiliki gejala yang menyerupai gangguan pencernaan pada umumnya. Tak banyak orang yang familiar dengan penyakit satu ini, apakah kamu salah satunya? Padahal, orang yamg menderita penyakit celiac perlu menghindari konsumsi gluten agar tak berdampak parah.
Oleh karena itu, yuk kita cari tahu tentang penyakit celiac ini. Sebenarnya seperti apa gejala yang dirasakan penderitanya dan apa perbedaan penyakit celiac dengan gangguan saluran cerna pada umumnya? Baca artikelnya sampai habis ya!
Mengenal Penyakit Celiac
Penyakit celiac muncul karena adanya reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh terhadap gluten yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang dikonsumsi. Akibatnya, bagian usus kecil mengalami peradangan dan membuat penyerapan nutrisi dari makanan jadi terhambat.
Meski penyakit ini berkaitan erat dengan gluten, namun perlu digaris bawahi jika penyakit celiac berbeda dengan alergi atau intoleransi. Sebab, pada penyakit ini, antibodi menyerang tubuh karena salah menerima sinyal dalam mengenali senyawa di dalam gluten yang dianggap sebagai ancaman.
Tanda-tanda Penyakit Celiac
Seseorang yang menderita penyakit celiac bisa mengalami gejala yang berat, ringan atau bahkan bisa juga tidak merasakan apa-apa. Meski demikian, tak ada salahnya bagi kita untuk mengetahui apa saja tanda-tanda penyakit ini, seperti:
- Diare
Tanda ini umum dialami oleh penderita penyakit celiac. Pasalnya, gangguan penyerapan nutrisi dari makanan membuat tinja mengandung lemak lebih banyak dibanding kondisi normal. Tak heran jika tinja juga biasanya lebih beraroma tidak sedap saat penyakit satu ini muncul dalam tubuh seseorang.
- Perut kembung
Peradangan yang terjadi pada usus halus membuat asupan nutrisi tidak maksimal dan jumlah gas di dalam perut bertambah. Hal ini membuat perut terasa kembung dan begah. Nggak heran jika dalam kondisi begini, penderita penyakit celiac akan lebih sering buang angin dibanding biasanya. Rasa tidak nyaman di perut juga kerap diikuti dengan rasa mual dan muntah.
- Kelelahan
Adanya hambatan dalam penyerapan nutrisi rupanya berpengaruh dengan stamina tubuh yang jadi mudah lelah. Belum lagi munculnya gejala-gejala lain seperti perut kembung, diare atau mual dan muntah yang membuat badan bekerja lebih keras. Wajar, jika penderita penyakit celiac jadi lebih mudah lelah dibanding kondisi orang yang tidak mengalami hal tersebut.
- Anemia
Terhambatnya penyerapan nutrisi termasuk zat besi memiliki dampak yang besar untuk tubuh. Itu sebabnya, para penderita penyakit celiac rentan mengalami anemia defisiensi zat besi.
- Ruam kulit
Selain masalah pencernaan, penyakit celiac rupanya juga menyerang kulit penderitanya dan memicu munculnya dermatitis herpetiformis. Jenis ruam kulit satu ini memiliki ciri gatal dan melepuh pada beberapa bagian tubuh seperti siku, lutut, atau bokong.
Selain lima tanda di atas, ada beberapa tanda penyakit celiac yang perlu kamu ketahui, yaitu:
- Penurunan berat badan
- Sariawan
- Sakit kepala
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
Lalu, apa saja food alternative bebas gluten yang bisa dikonsumsi penderita penyakit celiac?
Tak sulit kok, menemukan makanan yang mengandung gluten. Kamu bisa menemukannya dalam menu makananmu sehari-hari. Berikut adalah daftar makanan yang aman dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac.
- Beras
- Quinoa
- Ubi jalar
- Keju
- Susu
- Sayuran
- Buah
- Daging
- Jagung
- Kentang
Wah, ternyata selain gangguan saluran cerna biasa, ada juga jenis penyakit seperti ini. Pantau terus kesehatanmu agar kamu bisa beraktivitas dengan baik ya, #Eatizen!